Jessilyn, Selalu Penuh Kebencian

People I Know Friday, December 25, 2009
Matanya coklat dan tajam, senyumnya manis tetapi sinis, wajahnya putih pucat, pipinya merona, bibirnya merah muda.

Cantik.

Itulah yang melintas dipikiran orang-orang ketika melihat wajahnya untuk pertama kali..

Tapi mereka tidak tahu..
ya, mereka tidak tahu.

Matanya menangkap semua semua yang terjadi disekitarnya, suatu yang baik tampak buruk, suatu yang buruk, tampak biasa saja.

Senyumnya licik, walau sekilas hanya terlihat seperti senyum manis biasa.

dan bibirnya,

Ya, bibir merah muda nya tampak kecut walau sudah dilapisi lip gloss paling mahal sekalipun. Seakan mereka sudah lelah, mengucapkan kata-kata buruk dari otaknya, seakan mereka mau lepas dari pemiliknya, seakan.. seakan.. mereka BENCI dengan pemiliknya. Karena mereka terus - terusan dipaksa melontarkan umpatan, ejekan dan hal hal buruk lainnya

Jessilyn, namanya.

Dimanjakan dan selalu dituruti apa maunya lah yang menjadikannya menjadi seperti ini.

Tapi bukan itu saja. Tak ada yang tahu mengapa.

Hatinya beku bagaikan batu, bagaikan es yang membatu, tetapi tak mudah mencair.

Siapa-siapa yang menurutnya "terlalu menunjukan kebolehan masing-masing" atau siapa - siapa yang bisa melakukan sesuatu yang ia tak bisa, akan selalu jadi bahan gunjingannya.

Padahal mereka tidak berlebihan, mereka mempunyai talenta, atau hanya suatu kebisaan, or just someone who's good at it, dan mereka biasanya tak menyombongkannya.

Tapi tidak bagi Jessilyn.

Juga Siapa- siapa yang membuatnya terlihat tidak pintar, tidak cantik, tidak kaya.

Berhati-hati lah..

Apalagi siapa-siapa yang mencoba merubahnya, bahkan jika mereka adalah orangtuanya sendiri!

Begitu banyak ejekan bagi mereka (maaf);

BULUK, KUTIL, SOK ALIM, BEGO,GOBLOK,


Orangtuanya tak bisa berbuat apa-apa, semua telah dicoba.

Dan setiap mereka mencoba, Jessilyn menundukan kepalanya, hingga wajahnya tenggelam tertutupi kerudungnya, dalam hati dia memekikan;

LOSER!

banyak kawannya yang telah jadi korbannya, jadi bahan gunjingannya. banyak yang ia musuhi, sehingga mereka-mereka itu kehilangan keteguhan mereka, kehilangan percaya diri mereka, lebih lagi, Jessilyn membuat mereka kehilangan... : Teman- Teman mereka..

ia tersenyum dibalik kerudung pink nya, dibalik senyumnya, terucap lagi kata;

LOSER!

Dan kawan satu kelasnya yang punya suatu kelebihan dalam hal pelajaran atau seni atau musik,mereka sering disakiti hatinya oleh Jessilyn.

ia memandang mereka dengan tatapan jijik, dan bergumam lagi;

LOSER!

Teman sekelasnya yang mempunya teman sejati, yang selalu tersenyum karena mempunya sahabat yang akan selalu mengerti mereka, yang selalu bahagia tertawa saat berkumpul bersama.

Atau hanya mereka- mereka yang mempunyai suatu yang ia tak punya.

Atau juga mereka yang bisa bertahan di saat mereka dilanda musibah.

Mereka yang bisa melewati tantangan hidup.

Dan Jessilyn juga membenci mereka yang kurang pintar, yang kurang cantik, yang miskin, dan yang biasa disebut;

LOSER!

Tapi diantara siapa - siapa itu, tak sedikit dari mereka yang tak peduli dengan ejekan nya. yang mempunyai pendirian kuat untuk menentang Jessilyn.

Yang memalingkan muka saat nama ejekannya dipanggil oleh Jessilyn.

Yang berani pada Jessilyn.

Jessilyn menatap wajah mereka sebal, matanya memancarkan rasa iri, marah dan benci. wajahnya memancarkan energi negatif. Dia memanggil mereka;

LOSER!

Tapi mereka tak peduli.

Dan saat mereka memalingkan wajahnya, lalu melangkah pergi. Jessilyn berteriak;

LOSER!

lagi - lagi mereka tak peduli, mereka tetap melangkah meninggalkan Jessilyn, mereka terus melangkah melanjutkan hidupnya, mereka terus menggapai mimpi mereka, dan mereka hanya membiarkan Jessilyn berteriak teriak;

LOSER!

mereka terus dan terus melangkah pergi, dan mereka mencapai titik puncak mereka, dan memori tentang Jessilyn, yang Selalu Penuh Kebencian, hanya mereka simpan dalam hati.

dan salah satu dari mereka-mereka itu adalah aku:)

Jessilyn sudah lelah berteriak-teriak, ia capek memendam hal hal buruk di hatinya, tetapi hatinya terlalu keras, dan bahkan air yang paling suci dan menyegarkan sekalipun tak bisa melunakkanya. ia masih menganggap mereka-mereka itu;


LOSER!!


Biarkanlah Jessilyn berteriak

LOSER!

terus menerus, karena ia tak akan berhenti.


Tak usahlah kita membalas teriakannya karena kita semua tahu dialah The Biggest Loser sesungguhnya, betulkan kawan?


am i right?

inilah ceritaku tentang temanku, Jessilyn, Yang Selalu Penuh Kebencian.



*Jessilyn adalah nama samaran
Powered by Blogger.