caressing all the corners of my body,
scent it with the most overpriced vanilla cream moist
and cleanse it with the softest cotton there ever was.
I celebrate your birthday by eating out at that seafood resto people are buzzing about.
ordered the most tantalizing menu on the list.
Forgetting you ever rejected my invitation to this.
I celebrate your birthday by the books I over-shelved
picking it with my good hands
wiping the dust over the sides
recalling all the lights it ever strives
I celebrate your birthday in a day
I smile politely and talk with laughter
I sleep a deep sleep and cry with fracture
I fear for I'm too happy even when you're nowhere near
It's your birthday
and I celebrate it by giving myself a chance
to finally love myself.
sarahannida
Margonda Residence, 10.40PM
Happy Birthday!
Dalam ruang ruang,
peluru memecah kebisingan
dan kau yang berada di tengah tengah
hanya tertawa
karena peluru itu bukan ditujukan padaku
tapi aku yang jatuh paling jauh.
Aku mempersingkat perjalanan mu
di relung relung hati manusia terbuang,
karena aku tahu bukan tempatmu berada disitu.
Aku memutuskan bukan tempatku lagi
untuk menikmati tawamu.
Kagum ku lebih pantas dibuang,
merana di perandaian
berharap ada waktu di lain
kehidupan.
Aku masih mencuri pandang,
berdosa
berharap bisa menjadi saksi
secerca kebahagiaan mu.
Tenggelam dalam cerita semu
tentang kamu yang hanya ada di
kepalaku.
Bukan salah siapa siapa,
tetapi aku menolak lupa bahwa
aku adalah manusia fana
yang perasaannya muna
dan aku lebih baik pergi
daripada mempercayai
hati ku sendiri.
-
seberapa banyak kebisingan ku
tetap saja gema itu masih melagu
menyanyikan kekosongan yang sejatinya
ada di dalam aku
siapa bilang segampang itu melupakan laraku?
sarahannida
(Depok, 30 Maret 2016)
( HHHHHHHHHH )
Dalam ruang ruang,
peluru memecah kebisingan
dan kau yang berada di tengah tengah
hanya tertawa
karena peluru itu bukan ditujukan padaku
tapi aku yang jatuh paling jauh.
Aku mempersingkat perjalanan mu
di relung relung hati manusia terbuang,
karena aku tahu bukan tempatmu berada disitu.
Aku memutuskan bukan tempatku lagi
untuk menikmati tawamu.
Kagum ku lebih pantas dibuang,
merana di perandaian
berharap ada waktu di lain
kehidupan.
Aku masih mencuri pandang,
berdosa
berharap bisa menjadi saksi
secerca kebahagiaan mu.
Tenggelam dalam cerita semu
tentang kamu yang hanya ada di
kepalaku.
Bukan salah siapa siapa,
tetapi aku menolak lupa bahwa
aku adalah manusia fana
yang perasaannya muna
dan aku lebih baik pergi
daripada mempercayai
hati ku sendiri.
-
seberapa banyak kebisingan ku
tetap saja gema itu masih melagu
menyanyikan kekosongan yang sejatinya
ada di dalam aku
siapa bilang segampang itu melupakan laraku?
sarahannida
(Depok, 30 Maret 2016)
( HHHHHHHHHH )
Powered by Blogger.